Senin, 08 Juni 2020

PENANGANAN ISCHIALGIA

 

  Ischialgia merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi pada para pekerja selain nyeri punggung bawah. Menurut hasil penelitian dari Dokter spesialis saraf seluruh Indonesia pada tahun 2012 di 14 kota besar di seluruh Indonesia terdapat lebih dari 18% pekerja di Indonesia pernah mengalami penyakit Ischialgia. Meskipun tergolong bukan penyakit yang berbahaya, namun penderita penyakit ini pasti akan merasa sangat terganggu aktivitas sehari-harinya karena adanya nyeri.

Definisi

    Ischialgia adalah penyakit yang menyerang saraf Ischiadicus, dimana saraf Ischiadicus tersebut mengalami penjepitan yang mempunyai gejala utama adanya rasa nyeri yang menjalar sampai ke tungkai dan jari-jari kaki pada salah satu atau kedua tungkai, yang dimulai dari punggung atau pantat. Nyeri tersebut semakin kuat saat penderita batuk/bersin, berdiri lama, berjalan jauh bahkan saat berbaring pada posisi yang kurang tepat. Selain rasa nyeri yang menjalar, kadang dijumpai juga rasa kesemutan, rasa tebal bahkan merasa berat pada tungkai yang terkena.

Penyebab

    Penyebab utama penyakit ini adalah penjempitan saraf Ischiadicus, dimana penjempitan itu terjadi karena :
  1. Adanya Hernia Nucleus Pulposus, yaitu keadaan dimana nucleus pulposus yang berada di dalam discus intervertebralis mengalami penonjolan ke arah luar, sehingga menekan saraf Ischiadicus yang keluar dari medulla spinalis. Penonjolan tersebut terjadi karena adanya tekanan yang berlebihan/berulang ulang  pada nucleus pulposus,sehingga nucleus pulposus tersebut akan menonjol ke arah luar.
  2. Stenosis Spinalis Vertebrae, yaitu keadaan dimana tulang belakang mengalami penyempitan yang mengakibatkan penekanan pada saraf tulang belakang, dalam hal ini saraf Ischiadicus, Penyempitan tersebut bisa terjadi karena adanya pengapuran,pergeseran tulang belakang, trauma dll
  3. Cedera otot, yaitu spasme otot, kerobekan otot dan lain-lain akibat over use,gerakan yang tiba-tiba, atau benturan yang menimbulkan peradangan/ketegangan yang menjempit saraf Ischiadicus tersebut.
  4. Syndroma Piriformis, ini merupakan salah satu penyebab penyakit Ischialgia yang paling sering terjadi, dimana otot Piriformis yang terletak jauh di dalam pantat mengalami ketegangan atau peradangan sehingga menjepit saraf Ischiadicus yang berjalan di bawahnya,
  5. Penyakit penyerta lain, seperti tumor,kelainan tulang belakang, DM dll.

Faktor Resiko

    Faktor resiko yang bisa terkena penyakit ini hampir sama dengan penyakit Nyeri Punggung Bawah, diantaranya :
  • Pertambahan usia, dengan semakin bertambahnya usia elastisitas jaringan lunak pada tulang belakang juga akan semakin berkurang, selain itu kepadatan tulang belakang sendiri juga akan semakin berkurang tergantung asupan kalsium yang masuk ke dalam tubuh sehari-harinya.
  • Kegemukan/obesitas, karena dengan berat badan yang berlebihan akan meningkatkan juga tekanan pada tulang belakang.
  • Riwayat pekerjaan, terutama pada para pekerja yang sering mengangkat barang berat, membungkuk dan lain-lain
  • Aktivitas duduk yang terlalu lama, karena akan memberikan tekanan yang berlebihan pada otot piriformis, apalagi jika menggunakan alas duduk yang terlalu keras.
  • Penyakit Diabetes Mellitus, pada kondisi lanjut penyakit ini sering menyebabkan adanya kerusakan pada saraf.

Penanganan

    Beberapa hal yang bisa kita lakukan pada penderita ini hampir sama dengan penanganan pada kasus Nyeri Punggung Bawah, dimana hal ini tergantung fase perjalanan penyakitnya.

FASE AKUT

    Protokal RICE ( rest,ice,compressi dan elevasi ) bisa diterapkan pada kasus kurang dari 48 jam. Yaitu dengan beristirahat, pemberian kompres dingin/cryoterapi, pemberian kompresi atau bisa diganti dengan tapping pada punggung bawah/pantat yang terkena, dan posisikan senyaman mungkin, berbaring dengan alas yang tidak keras atau terlalu empuk, serta ganjal kedua kaki dengan bantal/guling.
    Pada kasus Ischialgia yang menyerang hanya pada satu tungkai, seringkali tidur telentang dirasakan kurang nyaman bagi penderita, sehingga disarankan tidur miring ke satu sisi, dimana tungkai yang nyeri berada di atas, dan tempatkan guling di bawahnya.
Berikan juga obat-obatan pengurang rasa sakit.

FASE KRONIS

Setelah 48 jam, beberapa hal yang bisa dilakukan adalah :
  1. Pemberian medika mentosa, yaitu pemberian obat-obatan anti nyeri, anti peradangan, vitamin neurotropik dan lain-lain.
  2. Fisioterapi, biasanya akan diberikan heating/pemanasan, stimulasi elektrik, gentle massage, terapi latihan, tapping, traksi dan lain-lain
  3. Home program, biasanya akan diberikan teknik-teknik tidur yang benar, cara mengangkat barang yang benar, latihan penguluran dll
  4. Operasi
Salam inspirasi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar