Selasa, 11 Oktober 2016

FISIOTERAPI POST AMP/THR( Austin Moore Prothese/Total Hip Replacement )








DEFINISI
Austin Moore prothese adalah alat bantu dari logam sebagai pengganti caput femur yang mengalami kerusakan, sehingga disini hanya ada satu permukaan sendi saja yang mengalami penggantian yaitu caput femur, sedangkan pada total hip replacement penggantian dilakukan pada kedua permukaan sendi, yaitu caput femur dan acetabulum.
Jenis operasi pemasangan Austin moore prothese ada dua tipe, yaitu cemented dan cementless( non cemented ). Pada tipe cemented, fiksasi tulang akan dibantu dengan bahan cement yang dimasukkan kanalis femuralis untuk memperkuat pemasangan prothese, sedangkan pada tipe cementless, fiksasi awal prothese dilakukan dengan press fit technique.
Tipe cementless biasanya dilakukan pada penderita dengan usia yang relative lebih muda yang lebih aktif, dimana pada tehnik awal pemasangan fiksasi implant maksimal belum akan tercapai, hingga akan didapatkan pertumbuhan jaringan pada implant, sekitar implant, bahkan ke dalam implant. Sedangkan pada usia lanjut, tehnik cemented lebih banyak digunakan karena pertumbuhan jaringan yang sudah sangat lambat.

INDIKASI
1.      Trauma akut/kronis
2.      Infeksi pyogenik
3.      Arthritis kronik
4.      Infeksi TB tulang
5.      Tumor
6.      Stiffness joint

KONTRA INDIKASI
Adanya bahaya sepsis yang tersembunyi, dimana jaringan tubuh menolak pemasangan implant.

MASALAH YANG TIMBUL
Masalah yang sering ditimbulkan paska operasi pemasangan Austin moore prothese/total hip replacement adalah :
1.      timbulnya nyeri pasca operasi.
2.      timbulnya oedema atau pembengkakan pada daerah sekitar operasi
3.      kerusakan jaringan tulang, otot, pembuluh darah dan jaringan lunak sekitar fraktur
4.      keterbatasan gerak, terutama sendi lutut
5.      penurunan kekuatan otot, yang dikarenakan nyeri yang ditimbulkan sehingga penderita enggan menggerakkan tungkai yang dioperasi

JENIS LATIHAN YANG BISA DILAKUKAN

1.      Hari  1 – 2
Yang bisa dilakukan adalah latihan bernapas dalam, latihan batuk efektif, latihan pasif ROM sendi panggul meliputi gerakan fleksi ekstensi, abduksi adduksi, pumping ankle exercise dan dicoba duduk ( half lying 30 ) jika sudah tidak pusing/mual
2.      Hari  2 – 4
Meneruskan latihan sebelumnya, lalu dimulai latihan aktif, hold rilex, contract rilex ( untuk mengurangi oedem ), penguatan otot lengan dan penambahan ROM sendi lutut secara berkala. Latihan duduk dimungkinkan dilakukan jika sudah tidak dijumpai keluhan pusing, dan nyeri yang berlebihan. Yang perlu diperhatikan dalam pemberian latihan adalah kontra indikasi gerakan, yaitu fleksi hip yang berlebihan ( lebih dari 90 ), adduksi dan internal rotasi. Latihan miring kanan dan kiri dimungkinkan untuk dilakukan dengan meletakkan bantal yang tebal di sela-sela paha

3.      Hari 4 – seterusnya

Meneruskan latihan sebelumnya.Setelah latihan duduk ( tidak lebih dari 90 ) tidak dijumpai keluhan yang berlebihan bisa segera dimulai latihan berdiri yang dilanjutkan latihan berjalan PWB ( Partial Weight Bearing ) dengan menggunakan walker, yang dimaksud partial disini adalah teknik toe touch weight bearing, yakni telapak kaki menyentuh lantai tanpa member tekanan kepada tubuh.Latihan berjalan  ini dilakukan sampai 6 minggu ( untuk cemented ) dan 8 – 12 minggu ( untuk cementless ). Kemudian dilanjutkan latihan berjalan FWB ( Partial Weight Bearing ) dengan tumpuan pada tungkai yang sakit bertahap mulai dari 10 % sampai boleh menapak seluruhnya . stabilitas maksimal pada pemasangan implant biasanya akan tercapai dalam waktu 6 bulan.
Pemakaian walker sebagai alat bantu jalan akan berlangsung sampai 6 – 8 bulan, kemudian akan digantikan dengan hand crutch pada sisi kontra lateral.

Salam Inspirasi


( Gambar dari GP Medical Ltd )
DISUSUN OLEH
WAHID NUR AZIS
( FISIOTERAPIS RSUD RA KARTINI JEPARA )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar