Sabtu, 06 Juni 2020

PENANGANAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW

Definisi
  
    Tennis elbow merupakan nyeri yang diakibatkan peradangan pada sendi atau jaringan di sisi tepi luar siku( epicondylus lateralis humeri ). Kondisi ini terjadi akibat adanya trauma atau tekanan yang berlebihan pada otot dan jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang (tendon) di lengan bawah sekitar siku, dimana otot-otot yang sering terkena adalah tendon dari otot-otot ekstensor tangan, yaitu otot ekstensor carpi radialis brevis, ekstensor digitorum dan ekstensor carpi ulnaris. Penderita tennis elbow merasakan nyeri saat meluruskan lengan, yang bisa menjalar dari siku hingga ke lengan bawah. Dalam dunia medis, tennis elbow disebut juga lateral epicondylitis, meskipun kadang kondisi yang terkena adalah pada tendon otot-otot ekstensor tangan. Kondisi ini  sering dialami oleh para pemain tenis, sehingga disebut Tennis elbow. Sedangkan kebalikan dari penyakit ini sering disebut sebagai Golfer elbow, dimana nyeri yang dialami terdapat pada sisi medial siku, dan lebih banyak dialami oleh para pemain golf.


Gejala Tennis Elbow

    Gejala yang umumnya dirasakan penderita tennis elbow adalah nyeri pada sisi luar siku, yang menjalar hingga ke lengan bawah dan pergelangan tangan. Gejala bisa berlangsung dalam rentang waktu 6 bulan hingga 2 tahun, bermula dari nyeri ringan, kemudian akan memburuk seiring waktu.

Nyeri pada tennis elbow dapat terjadi pada sejumlah aktivitas berikut:

  • Mengangkat, menekuk, atau meluruskan lengan terutama jika membawa beban
  • Berjabat tangan, menulis, atau menggenggam benda berukuran kecil seperti pensil, bollpoint, obeng dll
  • Memutar pergelangan tangan, misalnya saat memutar kenop pintu atau membuka tutup stoples bahkan saat mengangkat gayung ketika mandi.

Penyebab dan Faktor Risiko Tennis Elbow

    Tennis elbow disebabkan oleh ketegangan pada otot dan tendon lengan bawah di sekitar siku, akibat aktivitas berlebihan yang dilakukan berulang-ulang. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan peradangan, dan robeknya otot serta tendon otot-otot ekstensor yang menghubungkan otot lengan bawah ke tulang siku.

Faktor resiko yang sering terkena penyakit ini :

  • Olahraga seperti tenis, bulutangkis, renang, atau golf.
  • Trauma yang mengenai lengan/siku
  • Pekerjaan atau kegiatan seperti mengecat, menggunting, melukis ,menulis atau mengetik dalam waktu lama.
  • Usia rentang yang sering terkena adalah usia 30 – 50 tahun.

Pencegahan Tennis Elbow

    Tennis elbow merupakan kondisi yang sulit dicegah karena siku termasuk salah satu bagian tubuh yang paling sering kita gunakan. Namun demikian, ada beberapa cara untuk mengurangi kemungkinan terjadinya tennis elbow, dan menjaga agar gejala tidak bertambah parah. Di antaranya adalah:

  • Lakukan pemanasan sebelum melakukan olahraga untuk mencegah terjadinya cedera, seperti stretching dan gerakan-gerakan ringan tanpa beban
  • Hindari mengangkat benda yang terlalu berat, terutama yang membebani lengan dan pergelangan tangan.
  • Gunakan raket yang ringan dan pegangan yang nyaman saat bermain tenis atau bulutangkis.
  • Tingkatkan kekuatan otot lengan agar tidak mudah mengalami cedera, terutama bagi atlet
  • Kurangi aktivitas yang membebani siku
  • Gunakan splint atau dekker siku jika hendak beraktivitas yang membebani siku

Pengobatan

    Penanganan penyakit ini memerlukan kesabaran, karena sendi siku termasuk sendi yang sering bergerak. Penanganan penyakit ini diantaranya :
  1. Medika mentosa, biasanya yang diberikan adalah obat-obatan anti nyeri, anti inflamasi, vitamin neurotropik.
  2. Fisioterapi, biasanya akan diberikan ultra sound terapi, TENS, gentle massage, terapi latihan, Laser.
  3. Pemakaian splint atau dekker elbow
  4. Dry needling atau injeksi
  5. Operasi pada keadaan lebih lanjut.
PROGRAM FISIOTERAPI YANG DIBERIKAN

Sebenarnya ada beberapa modalitas fisioterapi yang bisa diberikan pada kasus ini, seperti Infra merah, Ultra sound terapi, TENS, Laser,ESWT namun ada beberapa modalitas terpilih yang bisa diberikan, yaitu :

FASE AKUT

Pada fase ini, terapi yang bisa diberikan hanyalah kompres dingin, istirahat dan pemakaian splint/dekker siku atau tapping.

FASE KRONIK

Beberapa tindakan yang bisa diberikan antara lain :
  1. Ultra sound terapi, bisa diberikan 2 - 3 kali seminggu, frekuensi yang dipilih bisa 1 atau 3 MHz tergantung luas dan kedalaman daerah yang terkena, intensitas yang diberikan 0,7 - 3 W/cm semakin tinggi intensitas yang diberikan akan menimbulkan efek mikrotrauma pada jaringan, waktu terapi disesuaikan dengan ERA pada alat yang digunakan, biasanya antara 5 - 10 menit.
  2. TENS, bisa diberikan 2 - 3 kali seminggu, bisa dipilih antara TENS konvensional atau TENS burst, waktu terapi efektif 10 - 30 menit dengan Intensitas disesuaikan toleransi penderita.
  3. Gentle massage, pemberian pijatan yang soft dan nyaman pada siku terutama saat nyeri muncul setelah beraktivitas. Kadang diperlukan friction massage untuk memecah belah jaringan yang mengalami perlengketan.
  4. Pemasangan tapping / splint, dekker siku

Salam inspirasi
( gambar dari shelbourne physiotherapy )
wahid nur azis
( RSUD RA KARTINI JEPARA )







Tidak ada komentar:

Posting Komentar