Senin, 08 Juni 2020

PENANGANAN LOW BACK PAIN ( NYERI PUNGGUNG BAWAH )

   

Low Back Pain( LBP ) atau nyeri punggung bawah merupakan suatu keadaan yang sering dialami oleh pekerja dimanapun.Bahkan menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke ( NINDS ) of America, nyeri punggung merupakan penyebab paling umum dari suatu kecacatan yang terkait dengan pekerjaan. Setidaknya 80 persen orang Amerika akan mengalami nyeri punggung bawah dalam hidup mereka.
Di Indonesia sendiri kasus LBP juga sering terjadi, hanya saja belum ada laporan yang pasti berapa persen dari seluruh jumlah pekerja yang ada di Indonesia yang mengalami hal ini.
    Sebagian besar kasus nyeri punggung bawah ini didapatkan oleh mekanisme yang keliru saat mengangkat barang atau melakukan gerakan yang tiba-tiba dengan punggung bawah sebagai poros utama gerakan sehingga menimbulkan kerobekan/cedera pada otot,ligamen bahkan tulang belakang.

Definisi

    Nyeri punggung bawah atau low back pain ( LBP ) adalah nyeri yang terjadi pada daerah punggung bawah yang kadang bisa terasa sampai pantat dan menjalar sampai ke tungkai. Punggung merupakan poros utama seluruh gerakan manusia yang terdiri dari tulang belakang, jaringan otot, ligamen pengikat, sumsum tulang belakang dan saraf, sehingga apabila mengalami cedera akan mengganggu seluruh aktivitas sehari-hari yang dijalani oleh penderitanya.

Gejala

    Gejala yang dirasakan setiap penderita LBP ini berbeda-beda tergantung berat ringannya kasus yang dialami. Secara umum gejala LBP adalah :
  • Nyeri otot pada daerah punggung karena spasme otot
  • Nyeri seperti kesetrum atau ditusuk-tusuk
  • Nyeri menetap pada punggung bawah saja atau menjalar sampai ke daerah sekitar punggung
  • Nyeri berat dirasakan pada posisi tertentu, seperti saat duduk, tidur miring atau berjalan dan berkurang pada posisi yang lain.
  • Kadang dijumpai rasa tebal dan kesemutan pada tungkai bawah.
  • Pada kasus berat akan dijumpai kelemahan otot tungkai bahkan tidak bisa berjalan.
  • Pada kasus akut kadang dijumpai adanya demam, atau kram pada perut.

Penyebab

    Penyebab utama LBP ini bermacam-macam tergantung jaringan yang terkena. Penyebab yang sering terjadi adalah karena jatuh, terbentur, kesalahan saat mengangkat barang, pergerakan tubuh yang tiba-tiba, atau beban latihan yang terlalu berat. Namun berdasarkan jaringan tubuh yang terkena, penyebab nyeri punggung bawah adalah :
  • Spasme atau kekakuan otot.
  • Fibromyalgia
  • Strain atau kerobekan jaringan otot dan atau ligamen karena penggunaan yang berlebihan, kesalahan tumpuan atau benturan.
  • Cedera diskus intervertebralis, bisa karena HNP atau pecahnya diskus tersebut, fungsi diskus tersebut sebagai bantalan sendi antar tulang belakang yang fungsinya mirip dengan shock breaker sebagai peredam kejut/getaran dalam setiap gerakan, dan terletak diantara tulang belakang.
  • Radang sendi dan atau pengeroposan tulang belakang( Spondylitis, spondyloarthrosis )
  • Pergeseran tulang belakang ( Spondylolisthesis )
  • Struktur anatomi tulang belakang yang abnormal ( Hyper lordosis, kiposis, skoliosis )
  • Kelainan ginjal ( radang ginjal atau batu ginjal )
  • Tumor

Faktor Resiko

    Faktor resiko penderita penyakit ini adalah :
  1. Kegemukan/obesitas
  2. Jarang beraktivitas
  3. Usia di atas 45 tahun
  4. Aktivitas pekerjaan tertentu, seperti sering duduk, mengangkat beban terlalu berat, sering membungkuk, dll
  5. Hamil
  6. Konsumsi makanan yang kurang mengandung kalsium dan vit BC
  7. Atlet olahraga tertentu yang sering mengalami benturan seperti sepakbola, bola basket, rugby
  8. Kurang istirahat

Penanganan

    Seperti halnya kasus nyeri yang lain, penanganan secara umum kasus LBP atau nyeri punggung bawah ini, kita bagi menjadi dua yaitu :

FASE AKUT

Protokal RICE ( rest,ice,compressi dan elevasi ) bisa diterapkan pada kasus kurang dari 48 jam. Yaitu dengan beristirahat, pemberian kompres dingin/cryoterapi, pemberian kompresi atau bisa diganti dengan tapping pada punggung bawah, dan posisikan senyaman mungkin, berbaring dengan alas yang tidak keras atau terlalu empuk, serta ganjal kedua kaki dengan bantal/guling.
Berikan juga obat-obatan pengurang rasa sakit.

FASE KRONIS

Setelah 48 jam, beberapa hal yang bisa dilakukan adalah :
  1. Pemberian medika mentosa, yaitu pemberian obat-obatan anti nyeri, anti peradangan, vitamin neurotropik dan lain-lain.
  2. Fisioterapi, biasanya akan diberikan heating/pemanasan, stimulasi elektrik, gentle massage, terapi latihan, tapping, traksi dan lain-lain
  3. Home program, biasanya akan diberikan teknik-teknik tidur yang benar, cara mengangkat barang yang benar, latihan penguluran dll
  4. Operasi
Salam inspirasi

(gambar dari gambar animasi )
Wahid Nur Azis





Tidak ada komentar:

Posting Komentar