Kamis, 11 Juni 2020

PENANGANAN FISIOTERAPI PADA TRIGGER FINGERS ATAU TRIGGER THUMB

 


  Jari tangan merupakan anggota gerak yang sangat aktif digunakan sehari-hari. Hampir semua aktivitas manusia membutuhkan gerakan jari tangan untuk menyelesaikannya. Gangguan pada jari tangan tentu saja akan menghambat aktivitas sehari-hari manusia. Salah satu gangguan pada jari tangan yang sering dialami adalah Trigger Fingers

Pengertian

    Trigger fingers adalah proses terjadinya inflamasi/peradangan pada jaringan ikat ( tendo atau ligamen ) pada sendi jari-jari sehingga menimbulkan rasa nyeri pada sendi tersebut saat jari digerakkan atau diregangkan. Pada awal serangan kadang dijumpai adanya pembengkakan pada sendi yang terkena. Dalam istilah lain trigger fingers ini sering juga disebut sebagai stenosing tenosynovitis. Apabila mengenai ibu jari maka akan disebut sebagai trigger thumb.

Gejala

    Gejala yang timbul seringkali berbeda dari waktu ke waktu, kadang ringan kadang berat di waktu yang lain. Namun secara umum gejala penyakit ini adalah :
  • Jari terasa kaku dan sulit digerakkan, terutama saat pagi hari atau saat jari dalam kondisi lama tidak digerakkan.
  • Ada bunyi klik atau gemeretak saat jari hendak ditekuk dan diluruskan, terutama saat gerakan pertama
  • Ada rasa nyeri saat jari ditekan, dan pada awal serangan kadang terdapat pembengkakan pada ruas jari yang terkena.
  • Pada pangkal jari yang terkena, kadang dijumpai adanya nodul atau benjolan.
  • Jari mendadak terkunci, tidak bisa digerakkan ( diluruskan atau ditekuk ).
Faktor Resiko dan penyebab

    Meskipun secara umum belum diketahui dengan pasti penyebab timbulnya penyakit ini, ada beberapa faktor resiko yang harus diwaspadai, antara lain :
  • Wanita, usia lebih dari 40 tahun
  • Aktivitas yang memerlukan gerakan  berulang dalam waktu yang lama, sehingga kadang menimbulkan mikro trauma yang tidak disadari
  • Penyakit tertentu, seperti Diabetes mellitus, Rheumatoid arthritis,hipotiroidisme, asam urat, psoriasis dll
Adapun penyebab penyakit ini adalah :
  • Trauma pada jari-jari
  • Menggenggam suatu objek dengan kuat dalam waktu yang lama dan berulang
  • Kondisi medis tertentu ( lihat faktor resiko )
  • Hal-hal lain yang menyebabkan jaringan ikat dan selubung sendi jari-jari mengalami peradangan.
Penanganan

    Beberapa hal yang bisa diberikan untuk penanganan penyakit ini, antara lain :
  1. Medika mentosa, yaitu pemberian obat-obatan pengurang rasa sakit, anti inflamasi, vitamin dll
  2. Injeksi
  3. Pemakaian splint/tapping untuk membatasi gerakan jari, sekaligus membatasi gerakan tendo otot yang mengalami peradangan.
  4. Fisioterapi, biasanya diberikan kompres dingin/panas, ultra sound terapi,laser, Tens, massage dan terapi latihan sesuai kondisi penderita.
  5. Istirahat jari-jari
  6. Operasi jika keadaan semakin memburuk dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari
Program fisioterapi yang bisa diberikan

    Seperti pada kondisi cedera yang lain, penanganan trigger fingers ini juga disesuaikan dengan onset serangan yang ada, yaitu

FASE AKUT

    Pada keadaan serangan kurang dari 48 jam,yang paling sering tentu saja diberikan metode R-I-C-E , yaitu :
  1. Istirahatkan jari jari dari segala aktivitas yang bisa memprovokasi timbulnya nyeri
  2. Berikan kompres es/dingin, cryoterapi untuk mengurangi nyeri sekaligus mencegah terjadi pembengkakan
  3. Pasang kompresi berupa finger splint, tapping atau cock up splint
  4. Elevasikan tangan saat istirahat/tidur
FASE KRONIK
    
Tentu saja bisa diberikan pada onset serangan lebih dari 48 jam, yang bisa diberikan antara lain :
  1. Heating, bisa diberikan kompres panas, sinar infra merah, parafin bath untuk merileksasikan otot sekitar sendi jari-jari yang terkena
  2. Ultra sound terapi,bisa diberika 2 - 3 kali seminggu,pilih yang frekuensi rendah 1 MHz,intensitas yang diberikan 0,7 - 3 W/cm semakin tinggi intensitas yang diberikan akan menimbulkan efek mikrotrauma pada jaringan, waktu terapi disesuaikan dengan ERA pada alat yang digunakan, biasanya menggunakan tranduser dengan permukaan kecil, waktu terapi antara 5 - 10 menit
  3. TENS, bisa diberikan 2 - 3 kali seminggu, bisa dipilih antara TENS konvensional atau TENS burst, waktu terapi efektif 10 - 30 menit dengan Intensitas disesuaikan toleransi penderita
  4. Massage, biasanya akan dipili metode tranverse friction yang bertujuan memecah belah adanya perlengketan jaringan, kadang akan disertai terapi manipulasi untuk melonggarkan sendi pada jari-jari yang terkena
  5. Terapi latihan, bisa diberikan dengan memberikan latihan menekuk dan meluruskan jari-jari, stretching jari-jari, latihan menggenggam dan membuka genggaman dan lain-lain
  6. Home program exercise, terutama saat onset serangan sering terjadi, yaitu berikan program latihan di rumah agar jari-jari sendi yang terkena tetap bisa digunakan untuk beraktivitas secara optimal.

Pencegahan

    Mengurangi penggunaan jari-jari secara berlebihan adalah hal utama yang bisa dilakukan untuk mencegah terkena penyakit ini. Biasakan beraktivitas secara bergantian saat menggunakan jari-jari tangan, antara tangan kanan dan kiri.Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi faktor resiko dan penyebab penyakit ini muncul. Jika anda wanita berusia 45 tahun ke atas dan sering menggunakan jari tangan untuk beraktivitas sehari-hari, mulailah untuk sering melakukan rileksasi pada jari-jari tangan, terutama saat pagi hari sebelum melakukan aktivitas. Pemberian kompres hangat sebelum melakukan aktivitas juga cukup membantu mencegah penyakit ini muncul. Semoga bermanfaat

Salam Inspirasi

( gambar dari medicastore )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar