Rabu, 10 Juni 2020

CACAR AIR



Apa itu cacar air?

Cacar air adalah penyakit kulit akibat infeksi virus varicella yang menyebabkan timbulnya lenting pada seluruh tubuh dan wajah. Infeksi juga bisa menyerang selaput lendir (membran mukosa), seperti di mulut.

Penyakit cacar air atau chickenpox dapat menular ke orang yang belum pernah terkena atau belum pernah menerima vaksin cacar air.

Virus biasanya menyerang di masa anak-anak. Akan tetapi, tak menutup kemungkinan seseorang baru terkena penyakit ini di usia dewasa.

Cacar air bisa berkembang menjadi penyakit yang disebut dengan herpes zoster saat dewasa atau kemunculan kedua. Lenting herpes zoster atau cacar api biasanya lebih terasa nyeri dan bisa mengakibatkan komplikasi yang berat.

Apa saja tanda dan gejala cacar air?

Gejala penyakit cacar air biasanya muncul 7 sampai 21 hari setelah tubuh terpapar virus. Di masa ini biasanya tubuh mulai dipenuhi dengan ruam. Setelah itu, ruam mulai berubah menjadi bula gatal( plentingan ) berisi cairan yang akan mengering membentuk keropeng dalam 5-10 hari.

Sebelum kemunculan ruam dan bula, ada berbagai tanda dan gejala lain yang biasanya muncul sekitar 1 sampai 2 hari sebelumnya, yaitu:

  • Demam
  • Kehilangan selera makan
  • Sakit kepala
  • Kelelahan dan perasaan tidak enak badan

Secara garis besar, Anda akan melewati tiga fase utama setelah ruam muncul, yaitu :

  • Muncunya benjolan merah muda atau merah (papula) selama beberapa hari
  • Munculnya lepuhan kecil berisi cairan yang terbentuk sekitar satu hari sebelum pecah
  • Timbul kerak dan keropeng menutupi lepuhan yang rusak

Biasanya benjolan baru akan terus muncul di seluruh bagian tubuh selama beberapa hari hingga akhirnya berhenti. Pada kasus yang parah, ruam bisa menutupi seluruh tubuh dan bula bisa muncul di tenggorokan, mata, selaput lendir uretra, anus, hingga vagina.

Anda berisiko menularkan penyakit sejak 2 hari sebelum ruam muncul hingga 6 hari setelahruam /bula terbentuk. Virus akan tetap menular hingga semua lepuhan yang pecah ini mengering.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Ketika gejala cacar air mulai muncul, sebaiknya langsung periksakan diri atau anak Anda ke dokter. Dokter akan meresepkan obat untuk mengurangi keparahan dan meringankan gejala cacar air yang Anda atau anak derita.

Selain itu, konsultasikan kembali ke dokter jika Anda atau anak mengalami berbagai gejala seperti:

  • Ruam yang menyebar ke salah satu atau kedua mata
  • Ruam menjadi lebih sensitif jika disentuh dan terasa panas. Hal ini bisa menjadi tanda infeksi bakteri
  • Pusing, linglung, denyut jantung cepat, sesak napas, leher kaku, gemetar hingga demam lebih dari 39,4°C
  • Memiliki riwayat keluarga dengan sistem imun yang lemah

Jika memiliki pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter untuk mendapatkan informasi lengkap seputar masalah kesehatan Anda.

Apa penyebab cacar air?

Penyebab cacar air adalah virus herpes varicella-zoster. Virus ini bisa berpindah dari orang yang terinfeksi ke orang yang sehat dua hari sebelum lepuhan muncul. Virus akan tetap menular sampai semua lepuhan kering. Biasanya virus ini dapat menyebar melalui:

  • Air liur
  • Batuk
  • Bersin
  • Kontak dengan cairan dari lepuhan

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk terkena cacar air?

Siapapun yang belum pernah terpapar atau tertular virus sangat berisiko terkena cacar air. Namun, risikonya akan meningkat pada:

  • Orang yang baru saja melakukan kontak dengan pengidap cacar air
  • Anak berusia dibawah 12 tahun
  • Orang yang merokok
  • Wanita hamil yang belum pernah terkena cacar air
  • Orang yang belum pernah melakukan vaksin cacar air
  • Orang dewasa yang tinggal dengan anak-anak
  • Bekerja di sekolah atau tempat penitipan anak di mana virus sangat rentan menyebar luas
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena penyakit atau obat-obatan tertentu.

Paparan virus melalui infeksi aktif sebelumnya atau vaksinasi mengurangi risiko terjangkitnya penyakit yang satu ini.

Pencegahan

Bagaimana cara mencegah cacar air?

Cara terbaik mencegah kemunculan penyakit cacar air yaitu dengan melakukan vaksin. Vaksin memberikan perlindungan menyeluruh dari virus varicella zoster yang diberikan. Ketika vaksin tidak memberikan perlindungan yang menyeluruh, keparahan cacar air tetap bisa dikurangi.

Tak perlu khawatir, vaksin cacar air aman untuk anak-anak dan orang dewasa. Sejak vaksin ini tersedia, ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa vaksin ini aman dan efektif.

Adapun efek samping yang ditimbulkannya cukup ringan. Kemerahan, pegal, dan terkadang benjolan kecil di lokasi suntikan menjadi efek yang kerap muncul.

Umumnya vaksin cacar air direkomendasikan untuk:

Anak-anak

Anak-anak berusia 12 bulan hingga 12 tahun wajib mendapatkan 2 dosis vaksin. Vaksin biasanya diberikan saat anak berusia 12 hingga 15 bulan dan 4 hingga 6 tahun.

Vaksin ini juga bisa dikombinasikan dengan campak, gondong, dan rubela (MMR). Namun efeknya, pada sebagian anak kombinasi ini bisa meningkatkan risiko demam dan kejang.

Orang dewasa yang berisiko

Orang dewasa yang tidak divaksinasi dan belum pernah terkena cacar air berisiko tinggi terkena penyakit ini. Apalagi jika Anda bekerja di tempat penitipan anak atau layanan kesehatan.

Biasanya dokter atau petugas kesehatan akan memberikan dua dosis vaksin. Tidak sekaligus, vaksin akan diberikan secara terpisah selama empat hingga delapan minggu.

Jika Anda lupa pernah melakukan vaksin atau mengidap cacar air, dokter akan melakukan tes darah. Tes darah membantu menentukan kekebalan tubuh Anda.

Salam inspiratif

(gambar dari wordPress.com )

( diambil dari beberapa sumber )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar