Selasa, 12 Maret 2013

KHASIAT KULIT MANGGIS BAGI KULIT



            Pertambahan usia adalah suatu proses yang pasti terjadi pada setiap makhluk hidup, termasuk manusia. Dimana menjadi tua adalah sebuah hal yang pasti terjadi dan tidak bisa dicegah oleh siapapun. Walau begitu ada sebagian orang yang enggan untuk menjadi tua, dan berusaha proses penuaan yang terjadi dapat diundur sebisa mungkin. Banyak cara dilakukan agar proses penuaan itu bisa diperlambat. Entah itu dengan penggunaan obat-obatan ataupun dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung gizi seimbang. Diantaranya dengan makan makanan yang mengandung banyak serat, rendah lemak, rendah kalori, olahraga yang teratur, tidak merokok, istirahat cukup sampai dengan terapi hormon. Juga tak ketinggalan mengkonsumsi suplemen yang mengandung zat-zat antioksidan.
            Antioksidan merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menangkal radikal bebas yang masuk dari sekitar tubuh kita ke dalam tubuh. Senyawa antioksidan ini berperan mencegah terjadinya oksidasi dalam tubuh manusia yang disebabkan banyaknya radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh.
            Di dalam tubuh, radikal bebas inilah pencetus utama timbulnya penyakit-penyakit degeneratif seperti stroke, diabetes, lever, penyakit jantung,katarak, penurunan imun tubuh dll. Sumber-sumber radikal bebas sendiri bisa dari dalam tubuh, bisa juga dari luar tubuh. Untuk dari dalam tubuh misalnya stres, gangguan metabolisme, kecapekan dll. Sedangkan dari luar tubuh misalnya polusi udara, obat-obatan, radiasi ultraviolet, alkohol, rokok serta pola makan yang tidak teratur dan mengandung zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu faktor genetik juga mempunyai peran yang sangat penting dalam hal tersebut. Dan oleh karena itulah akan terjadi proses penuaan dini.
            Proses penuaan dini itu sendiri paling awal dapat dilihat adalah dari kulit, dimana kulit akan kering dan lebih cepat keriput. Paparan radikal bebas yang bertubi-tubi itulah yang akan membuat kulit menjadi lebih cepat keriput. Didalam proses metabolisme sel di dalam tubuh, akan terjadi reaksi oksidasi yang menghasilkan radikal bebas dan oksigen aktif. Radikal bebas ini akan bergerak aktif di dalam sel tubuh dan akan mengoksidasi zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh. Untuk itulah diperlukan zat yang dapat menangkal kerja radikal bebas/menghambat proses oksidasi dari zat-zat yang bermanfaat bagi sel-sel tubuh, dengan cara mengikat radikal bebas yang berkeliaran tersebut. Salah satunya adalah yang terjadi pada kulit, dimana kulit akan mengalami kekeringan dan keriput karena kehilangan elastisitas dari jaringan kolagen dan serabut otot di sekitar kulit tersebut. Selain itu akan muncul bintik-bintik kehitaman oleh karena proses pigmentasi yang disebabkan paparan radiasi sinar ultra violet.
            Salah satu zat yang bisa menghambat kerja radikal bebas adalah xanthone. Xanthone mudah teroksidasi, sehingga radikal bebas akan dengan cepat segera mengoksidasinya. Sehingga dengan kehadiran zat ini, sel tubuh yang sehat menjadi terlindungi, karena radikal bebas tersebut akan lebih mudah untuk berreaksi dengan xanthone daripada dengan zat-zat yang lain yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Dengan kata lain mekanisme reaksi itu dapat menghambat kinerja radikal bebas di dalam tubuh, sehingga oksigen reaktif dari radikal bebas akan dapat dihilangkan oleh xanthone dalam reaksinya.
            Dan salah satu penghasil xanthone yang cukup besar adalah yang terdapat dalam kulit manggis. Dari berbagai penelitian yang dilakukan akhir-akhir ini, ternyata pada kulit manggis yang matang akan dihasilkan xanthone yang cukup besar dibandingkan buah atau sayuran lain. Namun begitu diperlukan sedikit pengolahan yang benar, agar zat yang dibutuhkan dapat dihasilkan secara maksimal. Dengan demikian, karena kulit manggis dapat menghasilkan zat yang mengandung antioksidan yang cukup besar, secara otomatis pula radikal bebas yang ada di dalam tubuh juga akan terhambat. Karena itupula proses penuaan dini juga menjadi dapat diperlambat. Terutama proses penuaan dini yang terjadi pada kulit, karena paling mudah terlihat oleh kita. Jadi secara tidak langsung kulit manggis mempunyai manfaat yang cukup besar terhadap kulit kita.

Minggu, 03 Maret 2013

kulit awet muda








 Setiap wanita di dunia ini pasti sangat mendambakan mempunyai kulit yang halus,sehat dan bercahaya. Bahkan beberapa diantaranya juga menginginkan kulit yang putih dan awet muda.Timbulnya kerutan kerutan,bersisik dan flek-flek hitam di kulit terutama di kulit wajah dianggap sebagai malapetaka bagi sebagian mereka, terutama bagi wanita yang masih dibawah 35 tahun. Karena itu dianggap sebagai tanda-tanda awal adanya proses penuaan. Penuaan pada kulit sendiri diawali dengan kulit kering, yang dfisebabkan beberapa faktor. Selain karena pertambahan usia juga adanya faktor dari luar seperti pemakaian AC, polusi udara, pemakaian kosmetik yang berlebihan atau tidak semestinya dan faktor makanan/lingkungan sekitar.
    Pada kulit terdapat lapisan yang disebut ceramide yang bertanggung jawab sebagai pelembab alami pada kulit, yang berfungsi sebagai penahan terjadinya penguapan air pada kulit. Jika lapisan ini mengalami penipisan, maka kulit akan menjadi mudah kering. Apalagi jika sampai mengalami kerusakan, lapisan tersebut akan menjadi kehilangan fungsi sehingga kulit menjadi kering,kasar dan bersisik.Akibatnya sinar matahari akan menjadi mudah menerobos lapisan epidermis kulit sehingga memudahkan timbulnya flek-flek hitam pada kulit, Apalagi di Indonesia yang kaya akan sinar matahari, kulit kering akan semakin mudah dijumpai.
     Pada sebagian wanita masih sering dijumpai kesalahan penanganan kulit mereka yang mulai mengalami penuaan ini. Dimana kebanyakan dari mereka hanya fokus memperbaiki kulit hanya dengan menggunakan pelembab atau krim pemutih yang berefek pada pengelupasan. Apabila pengelupasan ini terjadi terus menerus dan tak terkontrol,justru berakibat kerusakan kulit akan semakin lebih luas. Sinar matahari akan bertubi-tubi menerobos lapisan epidermis kulit sehingga flek-flek hitam akan bermunculan tidak terkendali. Apalagi seiring dengan bertambahnya usia jaringan collagen dan elastin kulit yang mengurusi kehalusan dan kekenyalan kulit akan semakin berkurang jumlahnya. Dan lebih diperparah lagi apabila kulit seriing terpapar sinar matahari tanpa pelindung/penggunaan tabir surya.
     Pemberian lotion atau vitamin tertentu pada kulit tidaklah cukup untuk memperlambat proses penuaan kulit. Karena membutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam merawat dan memperlambat proses penuaan kulit dari luar dan dalam. Sehingga tak heran di banyak daerah di Jawa Tengah sendiri kini bermunculan klinik-klinik kecantikan yang menawarkan perawatan kulit secara maksimal. Tidak hanya dari kalangan medis yang mendirikan klinik kecantikan tersebut, herbalis dan pengobatan tradisional juga bermunculan bak jamur di musim hujan, berlomba-lomba meraih simpati wanita yang ingin selalu tampak cantik.
     Perawatan kecantikan kulit dari luar membantu melindungi kulit dan mengurangi efek negatif akibat pengaruh udara luar dan sengatan sinar matahari. Seperti pemakaian pelembab/lotion, tabir surya, pembersihan secara teratur dan penggunaan krim malam. Sedangkan perawatn dari dalam adalah membantu merangsang pembentukan sel-sel baru kulit dengan pemberian asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh kulit, karena siklus regenerasi kulit sendiri berjalan setiap 28-30 hari sekali.
     Alam sendiri sudah menyediakan banyak sekali bahan yang bisa dikonsumsi untuk menjaga kulit tetap sehat dan cerah, seperti beras merah, jeruk, anggur dan berbagai jenis ikan laut. Dimana bahan-bahan tersebut berfungsi untuk menjaga kelembaban kulit, membentuk jaringan kollagen dan elastin kulit serta membantu regenerasi sel-sel kulit yang rusak/mengelupas. Konsultasikan secara benar kepada ahli kecantikan yang terpercaya di kota anda, sehingga dampak buruk pemakaian kosmetik dan obat-obatan untuk kulit dapat dicegah. Tetaplah cantik wanita Indonesia..

Minggu, 17 Februari 2013

Penanganan de quervain syndrom




De quervain’s syndrom lebih tepatnya disebut sebagai De quevain’s tendosynovitis dinamakan seperti itu berdasarkan nama penemunya FRITZ DE QUERVAIN, seorang ahli bedah dari Swiss yang menggambarkan penyakit ini untuk pertama kalinya pada tahun 1895/1896.


DEFINISI

De Quervain’s syndrome merupakan penyakit dengan nyeri pada daerah prosesus stiloideus radius akibat inflamasi kronik pembungkus tendon otot abduktor polisis longus dan ekstensor polisis brevis setinggi radius distal dan jepitan pada kedua tendon tersebut. dengan kata lain adanya tenovaginits/tenosynovitis yaitu proliferasi jaringan fibrosa retinakulum otot-otot ekstensor wrist dan tendon sheath otot ekswtensor pollicis brevis dan abduktor pollicis longus di sekitar ibu jari. Dimana adanya gesekan-gesekan pada jaringan-jaringan tersebut saat menggerakkan ibu jari ke arah ekstensi atau abduksi akan menimbulkan nyeri.



Nyeri akan semakin dirasakan meningkat saat terkena tekanan, kelelahan ataupun terpapar udara dingin. Saat semakin kronis akan terjadi penyempitan sarung tendon dan juga penebalan tendon. Lokasi utama penyakit ini utamanya adalah pada sisi dorso lateral pergelangan tangan terutama pada ibu jari sebelah superior/atas. Tes untuk mengetahui penyakit ini adalah dengan FINKLESTEIN TES dengan cara melakukan gerakan seperti gambar di atas akan terasa nyeri.
Pemeriksaan laboratorium dan radio diagnostik biasanya tidak ditemukan sesuatu yang spesifik. Perlu juga diperiksa adanya kemungkinan nyeri yang menjalar dari siku untuk membedakan dengan tennis elbow/tendinitis ekstensor carpi radial;is longus.

ETIOLOGI DAN EPIDEMIOLOGI

Trauma/gesekan kecil yang berulang pada daerah sekitar ibu jari bagi mereka yang mempunyai jenis pekerjaan tertentu merupakan penderita utama penyakit ini. Diantaranya : tukang cuci manual,penulis yang masih menggunakan pulpen/pensil,pengendara motor jarak jauh tiap hari,atlet yang menggunakan raket,tukang amplas dll. Bisa juga mengenai mereka yang mengalami trauma akut/kecelakaan,atau yang punya riwayat RA,asam urat dll.
Penderita penyakit ini biasanya menyerang usia dewasa laki-laki dan perempuan. Perempuan lebih dominan daripada laki-laki dengan perbandingan sampai 6:1.
Kenapa demikian ? ini yang sampai sekarang belum bisa dijelaskan. Yang jelas proses berkurangnya lubrikasi pada tendon sheath otot tersebut akan menyebabkan timbulnya penyakit ini.

PENANGANAN

Penanganan yang bisa dilakukan pada penyakit ini meliputi konservatif dan pembedahan. Penanganan konservatif yang biasanya dilakukan adalah :
1.     Medika mentosa, berupa injeksi maupun oral.
2.     Fisioterapi, berupa pemberian ultrasound, MWD maupun stimulasi listrik.
3.     Pemberian prothese berupa splint untuk mencegah penyakit ini agar tidak menjadi kronik.
4.     Pembedahan untuk membebaskan tendon yang mengalami peradangan.



PENCEGAHAN

Selain pengobatan, pencegahan merupakan salah satu alternatif terbaik bukan agar terhindar dari penyakit ini, terutama bagi mereka yang mempunyai riwayat pekerjaan berresiko terkena penyakit ini, diantaranya dengan :
1.     Mengistirahatkan pergelangan tangan sebentar setelah digunakan selama 2 jam/lebih secara berturut-turut, gerak-gerakkan dengan memutar-mutar ibu jari dan men-stretching ibu jari selama beberapa menit.
2.     Gunakan splint,dekker atau elastic bandage untuk melindungi daerah tersebut dari tekanan/trauma mikro yang berulang-ulang.
3.     Kompres dengan air hangat,jika daerah tersebut sudah mulai terasa tidak enak.
4.     Hubungi tenaga medis terdekat jika rasa nyeri yang ditimbulkan tidak juga berkurang.

PENANGANAN TORTIKOLIS

\
Gejala

    Sebagian besar masyarakat Jepara pasti pernah mengalami masa tidur yang kurang nyaman, rasa pegal di leher saat tidur, bahkan sakit sekali saat berusaha menggerakkan lehernya untuk menengok ke satu sisi. Apalagi jika didahului adanya gejala psikis seperti pekerjaan yang menumpuk, stress fisik dan mental, serta terlalu lelah atau capek, menyebabkan  waktu untuk istirahat tidur menjadi berkurang. Sehingga saat bangun tidur yang diharapkan badan menjadi fresh dan segar, justru menyebabkan pusing, leher menjadi kaku dan sulit untuk menoleh ke kanan/kiri. Kecenderungan tempat tidur yang terlalu empuk, ditambah ruangan ber- AC dan kebiasaan tidur miring ke satu sisi tanpa berpindah-pindah posisi juga menjadi factor pencetus lain nyeri ini timbul.
      Torticollis spasmodic merupakan kekakuan pada otot-otot leher yang disebabkan karena kontraksi terus menerus dalam jangka waktu tertentu, bisa juga karena adanya gerakan involunter dari kepala. Tortikolis terjadi pada 1 dari 10.000 orang dan sekitar 1,5 kali lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria.Penyakit ini dapat terjadi pada semua umur tetapi paling sering ditemukan pada usia antara 30-60 tahun. Penyakit ini juga bisa diderita oleh bayi sejak leher dengan mekanisme yang belum diketahui secara jelas, namun diduga karena posisi kepala saat berada di dalam kandungan ataupun saat proses persalinan.
         Pada masa lalu terjadinya tortikolis adalah kegagalan pada otot leher dimana timbul hysteria yang berlebihan. Dimana gejalanya sama dengan kelainan yang disebabkan secara organik. Ketika tortikolis diketahui berhubungan dengan efek voluter bentuk dari gejala yang ada adalah hysteria, dimana bentuk awal dari gejala ini adalah tic. Bentuk hysteria berasal dari gejala yang merupakan respon dari pengobatan dari terjadinya kelainan emosional yang utama.
        Spasme tortikolis ini disebabkan oleh keadaan keturunan dimana terjadinya dari gen autosomal dominan atau autosomal resesif. Hal lain yang dapat menyebabkan ialah kelainan kongenital dari m.sternocleidomastoideus, kelainan dari servikal tulang belakang, hipoplasi dari tulang hemi atlas atau atlas. Kelainan neurovaskuler yaitu kompresi dari N.XI (nervus aksesorius) oleh arteri vertebrae. Atau arteri serebral posterior inferior, adanya lesi unilateral pada mesencephalon atau diencephalon yang diakibatkan oleh encephalitis virus. Dan ketidakseimbangan / gangguan keseimbangan metabolik antara thalamus dan basal ganglia. Penyebab lain yang tersering adalah kelainan fungsional dari mekanisme kontrol yang mengakibatkan gangguan reflek secara bilateral yang terjadi pada basal ganglia atau keseluruhan dari struktur yang meliputinya. 
               
    Perkembangan terjadinya tortikolis biasanya secara perlahan tapi bisa saja secara mendadak. Hal ini terjadi ketika terjadinya serangan hysteria. Perputaran pada kepala diikuti dengan kontraksi pada otot servikal, kontraksi terjadinya pada bagian superficial dan bagian dalam dari otot leher, kontraksi dari otot yang terjadi yaitu sternocleidomastoideus, trapezius dan splenius.2
    Spasmodik tortikolis dapat saja terjadi pada remaja atau dewasa. Selalu didahului dengan adanya riwayat trauma pada leher. Onset terjadinya spasmodik tortikolis ialah intermiten terjadi saat rotasi dan fleksi pada kepala pada satu sisi. Pada kebanyakan kasus gerakan dari kepala terjadi secara intermiten dan berhubungan dengan kontraksi dari otot leher yang terjadi secara periodik irregular. Terjadinya gerakan bilateral sangat jarang terjadi. Gerakan-gerakan tersebut dapat direduksi dengan cara menempelkan tangan ke salah satu sisi kepala yang berlawanan atau dengan menempelkan sisi kepala yang berlawanan ke tembok. 
    Kontraksi dari m.sternocleidomastoideus menyebabkan rotasi yang berlawanan arah, ketika leher dilakukan fleksi bagian tepi dari otot leher mengalami kontraksi. Rotasi pada leher dapat saja terjadi tanpa terjadinya fleksi lateral. Atau kepala dapat saja difleksikan ke salah satu sisi dimana dapat dilakukan rotasi setelah dilakukan fleksi tersebut. Hal ini terjadi pada kontraksi dari m.sternocleidomatoideus pada salah satu sisi dimana m.splenius dan m.trapezius pada sisi yang berlawanan juga terjadi kontraksi. Otot-otot yang ikut berkontraksi menjadi hipertropi. Kelainan awal yang terdapat pada tortikolis adalah tonik. Kemudian didikuti dengan perubahan posisi atau dapat saja terjadi pengulangan gerakan secara klonik, hal tersebut biasanya terjadi pada serangan hysteria. Pasien sering menyadari tidak dapat melawan atau mengahambat dari terjadinya tortikolis. Rasa sakit terdapat pada otot servikal yang terjadi bersamaan arthritis dimana terjadi kompresi pada radix yang mengakibatkan adanya gerakan kepala secara involunter. Reflek dan sensasi masih normal. Terjadinya tortikolis yang lama dapat menyebabkan spondilosis servikal.]

Penanganan

     Penanganan torticollis ini memerlukan kerjasama dan penanganan yang komprehensif. Kejelian dan penanganan awal sangatlah penting agar tidak terjadi kecacatan/ penyakitnya bertambah parah. Apabila ditangani sejak awal, penyakit ini dapat sembuh sempurna, diantaranya dengan :
1. Obat-obatan yang biasanya diberikan adalah berupa analgesik, muscle relaxan, vitamin neurotropik bahkan suntikan botoks sebagai anti spasm.
2. Pemberian program fisioterapi juga banyak membantu penyembuhan penyakit ini, meskipun memerlukan tingkat kesabaran dalam pengobatan. Oleh fisioterapis biasanya akan mendapatkan penanganan berupa penghangatan ( dengan infra red, ultra sound atau diathermy ) untuk melemaskan otot yang kaku/tegang, lalu pemberian stimulasi elektris untuk merangsang kemampuan otot agar dapat berkontraksi dan relasai dengan baik, pemijatan dengan gentle massage serta stretching pada otot yang tegang atau kaku.
3.  Pada kasus yang lebih lanjut kadang diperlukan alat bantu seperti cervical collar agar tidak mengganggu tulang belakang bagian cervical.

Pencegahan    

Hal terpenting lain adalah bagaimana cara mencegah penyakit ini agar tidak menyerang kita. Yang dapat dilakukan adalah :
  1. Saat bekerja dalam posisi duduk menetap lama, usahakan melemaskan otot-otot leher dengan cara menggerakkan kepala ke kanan kiri, depan belakang setiap 2 jam sekali selama 10 menit. Demikian juga disaat anda mengemudi dalam waktu yang cukup lama, berhentilah tiap 2-3 jam untuk melemaskan leher.
  2. Periksakan kandungan secara teratur pada ibu hamil, terutama dengan menggunakan USG agar mengetahui posisi janin secara jelas dan kemungkinan persalinan yang aman bagi bayi dan ibunya, untuk menghindari terjadinya conginetal torticollis.
  3. Saat hendak tidur, biasakan untuk menggerakkan/ senam leher sejenak 5-10 menit agar otot leher menjadi lemas dan minumlah 2-3 gelas air putih agar peredaran darah lebih lancar saat tidur.
  4. Berpindahlah posisi disaat tidur dengan bergantian miring kanan dan kiri,lalu telentang   setiap 2-3 jam sekali.
  5. Gunakanlah bantal yang nyaman/comfortable,jangan terlalu rendah/tinggi.
  6. Jangan suka menggerakkan leher/kepala secara menghentak apabila anda merasa ada rasa tidak nyaman pada salah satu sisi leher anda, berikan saja pijatan ringan atau penguluran ( stretching ) dengan perlahan-lahan pada leher yang nyeri tersebut, boleh juga dengan diberikan kompres hangat pada otot leher yang nyeri tersebut.
  7. Yang paling bijaksana tentu saja hubungi tenaga medis yang berkompeten ( dokter syaraf atau Instalasi Rehabilitasi Medik  )apabila nyeri dirasa 2-3 hari tidak hilang juga.
Dengan penanganan yang tepat dan terencana, penyakit ini pada dasarnya bisa disembuhkan secara sempurna, kecuali torticollis ini terjadi secara konginetal/ dibawa dari lahir yang akan memerlukan penanganan yang lebih kompleks. Bersiaplah untuk selalu menjadi sehat, karena sehat jauh lebih berharga dari segalanya.


KONJUNGTIVITIS


MATA BELEKAN ATAU KONJUNGTIVITIS



Merupakan penyakit mata yang menular yang sering dialami oleh masyarakat perkotaan yang mempunyai aktivitas tinggi di luar ruangan. Walau begitu masyarakat pedesaan juga kadang mengalami terutama diwaktu waktu tertentu. Penyakit mata belekan atau dalam istilah medis disebut sebagai “KONJUNGTIVITIS” merupakan peradangan pada selaput bening/konjungtiva  yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam dari kelopak mata.
Penyebab peradangan selaput ini bermacam-macam, antara lain bakteri, virus, alergi, asap dan benda asing ( debu, sisa-sisa pembakaran dll ). Bisa juga disebabkan oleh paparan sinar/cahaya yang terlalu tajam atau berulang-ulang, seperti sinar ultraviolet,menonton televisi yang terlalu dekat, las listrik/karbit dll.
Ada juga mata belekan ini berlangsung sampai berbulan-bulan, dimana ini dikarenakan infeksi bakteri tertentu, kepekaan terhadap bahan kimia tertentu, adanya paparan bahan iritan tertentu yang berulang, kelainan saluran air mata, akibat penyakit kronis lain dll.
Selain itu pemakaian lensa kontak dan kacamata yang tidak tepat juga bisa menyebabkan peradangan pada selaput ini. Sehingga disarankan saat membeli kacamata/lensa kontak harus benar-benar dikonsultasikan terlebih dahulu dengan ahlinya, dalam hal ini dokter spesialis mata yang anda percayai.
Pada bayi yang baru lahir bisa juga terjadi konjungtivitis, hal ini dikarenakan kontak mata bayi saat mengalami proses kelahiran dalam perjalanan melewati jalan lahir sang ibu. Sehingga biasanya setelah lahir, mata bayi akan langsung ditetesi dengan antibiotik untuk mencegah peradangan pada selabut beningnya.
konjungtivitis sering menyerang pada dewas produktif dan anak-anak yang mempunyai aktivitas tinggi di luar rumah dan memungkinkan untuk sering terpapar bahan-bahan yang telah tersebut diatas. Dan pada awalnya biasanya hanya menyerang pada satu mata, namun bisa menular ke mata yang lain.
Gejala-gejala awal penyakit ini adalah adanya rasa perih, merah, berair, kemeng dan gatal pada mata. Pada konjungtivitis karena alergi atau virus akan mengeluarkan cairan kotoran berwarna bening, sedangkan yang disebabkan bakteri cairan yang dikeluarkannya akan berwarna putih atau keruh. Pada tahap berikutnya mata akan menjadi silau, kurangpeka, kabur dan akan mengeluarkan kotoran ( belek ) pada pagi hari setelah bangun tidur.
Pada keadaan lebih lanjut/parah bisa terjadi penurunan fungsi mata bahkan kebutaan jika tidak ditangani secara bijaksana.
Penyakit ini mempunyai tingkat penularan yang cukup tinggi, seperti terkena cairan mata penderita konjungtivitis,berenang bersama, mengkucek mata yang terinfeksi, pemakaian handuk, sapu tangan, bantal, guling, sprei bersama dan lain-lain.
Pengobatan penyakit ini tergantung dari penyebabnya. Jika penyebabnya bakteri, bisa diberikan antibiotik yang sesuai/dianjurkan oleh dokter, jika karena alergi bisa diberikan antihistamin dengan diminum dan diberikan tetes/salep yang mengandung corticosteroid atau sesuai petunjuk dokter. Istirahatkan mata yang sakit secukupnya, dan jika perlu tutup dengan kasa agar tidak bertambah parah atau menular kepada orang lain. Bersihkan secara teratur mata yang sakit dengan air hangat, dan jika perlu kompres dengan air hangat untuk mengurangi rasa gatal atau perih pada mata. Yang terpenting adalah konsultasikan secara benar dengan dokter yang berkompeten di bidangnya, jangan coba-coba untuk mengobati sendiri mata anda yang sakit.
Selain pengobatan, hal penting lain yang perlu dilakukann adalah pencegahan, misalnya dengan menghindari sering mengkucek mata karena akan menyebabkan iritasi dan perlukaan yang mungkin timbul akan semakin melebar, hindari pemakaian handuk, saputangan, peralatan tidur secara bersama-sama dengan penderita konjungtivitis. Cucilah tangan sesering mungkin dengan memakai sabun antiseptik setelah berhubungan/kontak dengan penderita penyakit ini. Hindari berenang bersama dengan penderita penyakit ini.
Demikian tips singkat kami yang diambil dari berbagai sumber, semoga bermanfaat. Jagalah mata anda karena disanalah indahnya dunia dapat kita nikmati...salam