Otot yang nyeri pegal, otot yang capek, otot yang kaku adalah hal lumrah yang sering kita alami sehari-hari. Sehingga kita sering mencari cara untuk meredakan dan meringankan otot yang capek,nyeri pegal dan kaku tersebut. Salah satunya adalah dengan dipijat, sedangkan cara yang lain bisa digunakan adalah dengan mandi air hangat, kerokan,mengolesi minyak/balsam yang hangat, menempelkan koyok dan lain-lain. Otot yang kaku, nyeri dan pegal inilah yang sering disebut sebagai myalgia.
Myalgia sendiri berasal dari kata 'myos' yang berarti otot dan 'algos' yang berarti nyeri. Jadi myalgia adalah timbulnya rasa nyeri yang terjadi pada otot. Rasa nyeri yang dirasakan pada umunya terlokalisir pada satu daerah saja, misalnya pada otot tangan saja, otot kaki saja, otot betis saja, otot leher saja, dll. Namun pada kondisi tertentu bisa saja mengakibatkan hal yang lebih serius, misalnya gangguan pada otot piriformis, bisa mnyebabkan Ischialgia, gangguan pada otot intervertebralis bisa menyebabkan gangguan saraf dll. Meskipun secara umum myalgia bukanlah penyakit yang berbahaya, namun pada keadaan tertentu penyakit ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari kita. Sebagian besar kasus myalgia dapat sembuh cepat dengan sendirinya dalam beberapa hari, tapi bisa juga memerlukan waktu yang lama.
Penyebab
Banyak hal sebenarnya bisa menjadi penyebab nyeri otot ini, namun ada beberapa hal yang paling sering terjadi, diantaranya :
- Ketegangan pada otot
- Kelelahan oleh karena penggunaan yang berlebih
- Cedera saat berolahraga atau bekerja, misalnya kurang pemanasan, kurang nutrisi
- Trauma/benturan
- Over stretch atau adanya penguluran yang berlebih
- Gerakan yang berulang-ulang tanpa ada istirahat yang cukup
- Postur tubuh dan keseimbangan yang kurang baik
- Teknik yang kurang tepat dalam melakukan suatu gerakan.
- Penyakit tertentu, misalnya stroke, gangguan koordinasi, parkinson, lupus dll
- Pemakaian obat-obatan tertentu
Gejala
Gejala yang paling utama tentu saja adalah adanya nyeri pada otot, bisa otot tangan, kaki,leher,punggung dan lain-lain. Gejala yang paling sering terjadi diantaranya :
- Adanya rasa nyeri, baik nyeri gerak maupun nyeri tekan
- Bengkak
- Demam
- Rasa kaku dan tegang
- Lemah lunglai, terutama jika mengenai otot punggung
- Susah berjalan, jika terkena otot piriformis
- Pusing, mual, muntah terutama jika mengenai otot leher.
Penanganan
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit Myalgia ini, antara lain :
- Obat-obatan, tentu saja dengan diberikan pengurang rasa sakit, anti inflamasi dan vitamin BC
- Mengistirahatkan bagian tubuh yang mengalami nyeri otot
- Mengelola stress secara baik, terutama pada nyeri otot karena psikosomatis
- Memberikan kompres hangat atau dingin sesuai kondisi
- Menghindari aktivitas yang berat, mengangkat benda berat, olahraga yang erat dll
- Melakukan yoga, meditasi dan manajemen nyeri yang lain
- Lakukan peregangan sebelum melakukan aktivitas fisik.
Pencegahan
Pada dasarnya penyakit ini dapat dihindari asal kita selalu memperhatikan hal-hal sebagai berikut, yaitu :
- Selalu melakukan latihan peregangan setelah bangun tidur dan sebelum beraktivitas
- Selalu melakukan pemanasan dengan baik sebelum melakukan olahraga
- Rutin melakukan olahraga untuk menjaga kesehatan otot dan tulang
- Memperhatikan asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari
- Menghindari aktivitas fisik yang berat tanpa persiapan yang memadai
- Menghindari stres berlebihan
- Cukup minum air putih, terutama pada aktivitas fisik yang menguras tenaga.
Penanganan Fisioterapi yang bisa diberikan
Ada beberapa tujuan pemberian program fisioterapi pada penderita myalgia, diantaranya :
- Mengurangi nyeri, ini tentu saja akan menjadi prioritas utama pemberian program fisioterapi.
- Mengurangi spasme/ketegangan otot, terutama otot yang sakit
- Menjaga sikap, gerakan dan postur tubuh agar tetap ergonomis
- Meningkatkan kemampuan fungsional penderita agar tetap nyaman dalam beraktivitas sehari-hari
- Mencegah
atau mengurangi resiko serangan myalgia muncul kembali dengan mengatur pola
gerakan yang benar dan latihan penguatan serta peregangan.
Adapun Penanganan fisioterapi yang bisa dilakukan tentu saja berdasarkan fase serangan penyakit ini muncul, yaitu ;
FASE AKUT
Bisa digunakan protokol R-I-C-E pada kejadian kurang dari 48 jam yaitu:
- Rest, istirahatkan otot yang mengalami nyeri
- Es, berikan kompres es, kompres dingin atau cryoterapi bahkan semprotan Ethyl Chlorida jika perlu untuk memblokir rasa nyeri
- Kompresi, berikan balutan elastis pada daerah yang mengalami trauma penyebab nyeri otot itu muncul, atau berikan tapping pada lokasi nyeri
- Elevasi, yaitu dengan meninggikan daerah yang mengalami nyeri
FASE KRONIK
Beberapa tindakan yang bisa diberikan antara lain :
- Ultra sound terapi, bisa diberikan 2 - 3 kali seminggu, frekuensi yang dipilih bisa 1 atau 3 MHz tergantung luas dan kedalaman daerah yang terkena, intensitas yang diberikan 0,7 - 3 W/cm semakin tinggi intensitas yang diberikan akan menimbulkan efek mikrotrauma pada jaringan, waktu terapi disesuaikan dengan ERA pada alat yang digunakan, biasanya antara 5 - 10 menit.
- Heating/pemanasan pada lokasi yang nyeri, dimana sinar Infra merah, kompres panas, MWD dan SWD bisa dipilih sebagai heating/pemanasan pada lokasi yang nyeri
- TENS, bisa diberikan 2 - 3 kali seminggu, bisa dipilih antara TENS konvensional atau TENS burst, waktu terapi efektif 10 - 30 menit dengan Intensitas disesuaikan toleransi penderita.
- Gentle massage, pemberian pijatan yang soft dan nyaman pada otot yang nyeri terutama saat nyeri muncul setelah beraktivitas. Kadang diperlukan friction massage untuk memecah belah jaringan yang mengalami perlengketan.
- Pemasangan tapping / splint, pembalut elastik untuk membantu aktivitas agar tidak terlalu nyeri.
- Latihan penguluran terutama pada nyeri otot yang disebabkan oleh ketegangan otot
- dll
Semoga bermanfaat
Salam Inspiratif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar