Selama getaran, terapis harus meletakkan tangan datar dengan kuat di atas segmen paru yang akan dialirkan secretnya. Kemudian, dengan mempererat lengan dan bahu, ia harus memberikan tekanan ringan dan membuat gerakan yang cepat dan bergetar, mirip dengan vibrator.
- Posisikan pasien senyaman mungkin dan serileks mungkin sebelum pengaturan posisi Postural Drainage dimulai.
- Persiapkan handuk, beberapa bantal, tissue, tempat menampung secet/lendir, air minum dll
- Sebaiknya terapis menggunakan hand scoen, masker, gaun dan face shield
- Ajarkan ke pasien teknik bernapas dalam yang benar, teknik batuk yang benar dan berikan penjelasan tentang tujuan pemberian postural drainage ini.
- Stetoskop
- Suction
Kedua lobus atas - segmen apikal
Lobus atas kanan - segmen anterior
Lobus atas kiri - segmen anterior
Lobus atas kanan – segmen posterior ( dipandang dari depan )
Lobus atas kanan – segmen posterior – dipandang dari belakang
Lobus atas kiri – segmen posterior
lobus atas kiri - segmen posterior ( posisi lain )
Lobus tengah kanan
Perhatikan : pasien ¾ bagian badannya terlentang.
Lingula ( dipandang dari belakang )
Kedua lobus bawah – segmen anterior
Lobus bawah kanan – segmen lateral
Lobus bawah kiri – segmen lateral dan Lobus bawah kanan – segmen kardiak (
medial )
Kedua lobus bawah – segmen posterior
Perhatikan : bantal di bawah perut dan lutut, kepala tanpa bantal
Lobus bawah kanan – segmen posterior ( Posisi dimodifikasi untuk penekanan
khusus )
Kedua lobus bawah – segmen posterior ( Dengan beberapa bantal di bawah perut )
Kontra indikasi Postural Drainage
- tekanan intrakranial (ICP)> 20 mm Hg (59,60)
- cedera kepala dan leher sampai stabil (A)
- perdarahan aktif dengan ketidakstabilan hemodinamik (A)
- operasi tulang belakang baru-baru ini (misalnya, laminektomi) atau cedera tulang belakang akut
- cedera tulang belakang akut atau hemoptisis aktif
- empyema
- fistula bronkopleural
- edema paru yang terkait dengan gagal jantung kongestif
- efusi pleura besar
- emboli paru
- pasien yang berusia lanjut, bingung, atau cemas yang tidak mentolerir perubahan posisi
- fraktur tulang rusuk, dengan atau tanpa flail chest
- luka bedah atau jaringan penyembuhan
- adanya infeksi aktif,masih dijumpai demam
- asma attack
- penurunan jumlah dahak dalam paru
- terdengar suara ronchi yang lebih jelas, karena secret mengumpul di saluran napas utama
- peningkatan kapasitas vital paru penderita
- perbaikan vital sign
- perbaikan saturasi oksigen
- perbaikan pada x ray paru
- respon subyektif penderita yang meras lebih nyaman dan longgar dalam bernapas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar