De
quervain’s syndrom lebih tepatnya disebut sebagai De quevain’s tendosynovitis
dinamakan seperti itu berdasarkan nama penemunya FRITZ DE QUERVAIN, seorang ahli bedah dari Swiss yang menggambarkan
penyakit ini untuk pertama kalinya pada tahun 1895/1896.
DEFINISI
De Quervain’s syndrome merupakan
penyakit dengan nyeri pada daerah prosesus stiloideus radius akibat inflamasi
kronik pembungkus tendon otot abduktor polisis longus dan ekstensor polisis
brevis setinggi radius distal dan jepitan pada kedua tendon tersebut. dengan kata lain
adanya tenovaginits/tenosynovitis yaitu proliferasi jaringan fibrosa
retinakulum otot-otot ekstensor wrist dan tendon sheath otot ekswtensor
pollicis brevis dan abduktor pollicis longus di sekitar ibu jari. Dimana adanya
gesekan-gesekan pada jaringan-jaringan tersebut saat menggerakkan ibu jari ke
arah ekstensi atau abduksi akan menimbulkan nyeri.
Nyeri
akan semakin dirasakan meningkat saat terkena tekanan, kelelahan ataupun
terpapar udara dingin. Saat semakin kronis akan terjadi penyempitan sarung
tendon dan juga penebalan tendon. Lokasi utama penyakit ini utamanya adalah
pada sisi dorso lateral pergelangan tangan terutama pada ibu jari sebelah
superior/atas. Tes untuk mengetahui penyakit ini adalah dengan FINKLESTEIN TES dengan cara melakukan
gerakan seperti gambar di atas akan terasa nyeri.
Pemeriksaan
laboratorium dan radio diagnostik biasanya tidak ditemukan sesuatu yang
spesifik. Perlu juga diperiksa adanya kemungkinan nyeri yang menjalar dari siku
untuk membedakan dengan tennis
elbow/tendinitis ekstensor carpi radial;is longus.
ETIOLOGI DAN EPIDEMIOLOGI
Trauma/gesekan kecil yang berulang pada
daerah sekitar ibu jari bagi mereka yang mempunyai jenis pekerjaan tertentu
merupakan penderita utama penyakit ini. Diantaranya : tukang cuci
manual,penulis yang masih menggunakan pulpen/pensil,pengendara motor jarak jauh
tiap hari,atlet yang menggunakan raket,tukang amplas dll. Bisa juga mengenai
mereka yang mengalami trauma akut/kecelakaan,atau yang punya riwayat RA,asam
urat dll.
Penderita penyakit ini biasanya
menyerang usia dewasa laki-laki dan perempuan. Perempuan lebih dominan daripada
laki-laki dengan perbandingan sampai 6:1.
Kenapa
demikian ? ini yang sampai sekarang belum bisa dijelaskan. Yang jelas proses
berkurangnya lubrikasi pada tendon sheath otot tersebut akan menyebabkan
timbulnya penyakit ini.
PENANGANAN
Penanganan
yang bisa dilakukan pada penyakit ini meliputi konservatif dan pembedahan.
Penanganan konservatif yang biasanya dilakukan adalah :
1.
Medika mentosa,
berupa injeksi maupun oral.
2.
Fisioterapi,
berupa pemberian ultrasound, MWD maupun stimulasi listrik.
3.
Pemberian
prothese berupa splint untuk mencegah penyakit ini agar tidak menjadi kronik.
4.
Pembedahan untuk
membebaskan tendon yang mengalami peradangan.
PENCEGAHAN
Selain
pengobatan, pencegahan merupakan salah satu alternatif terbaik bukan agar
terhindar dari penyakit ini, terutama bagi mereka yang mempunyai riwayat
pekerjaan berresiko terkena penyakit ini, diantaranya dengan :
1.
Mengistirahatkan
pergelangan tangan sebentar setelah digunakan selama 2 jam/lebih secara
berturut-turut, gerak-gerakkan dengan memutar-mutar ibu jari dan men-stretching
ibu jari selama beberapa menit.
2.
Gunakan
splint,dekker atau elastic bandage untuk melindungi daerah tersebut dari
tekanan/trauma mikro yang berulang-ulang.
3.
Kompres dengan
air hangat,jika daerah tersebut sudah mulai terasa tidak enak.
4.
Hubungi tenaga
medis terdekat jika rasa nyeri yang ditimbulkan tidak juga berkurang.
info menarik...terimakasih!
BalasHapus