DEFINISI
Austin Moore
prothese adalah alat bantu dari logam sebagai pengganti caput femur yang
mengalami kerusakan, sehingga disini hanya ada satu permukaan sendi saja yang mengalami
penggantian yaitu caput femur, sedangkan pada total hip replacement penggantian
dilakukan pada kedua permukaan sendi, yaitu caput femur dan acetabulum.
Jenis
operasi pemasangan Austin moore prothese ada dua tipe, yaitu cemented dan
cementless( non cemented ). Pada tipe cemented, fiksasi tulang akan dibantu
dengan bahan cement yang dimasukkan kanalis femuralis untuk memperkuat
pemasangan prothese, sedangkan pada tipe cementless, fiksasi awal prothese
dilakukan dengan press fit technique.
Tipe cementless
biasanya dilakukan pada penderita dengan usia yang relative lebih muda yang
lebih aktif, dimana pada tehnik awal pemasangan fiksasi implant maksimal belum
akan tercapai, hingga akan didapatkan pertumbuhan jaringan pada implant,
sekitar implant, bahkan ke dalam implant. Sedangkan pada usia lanjut, tehnik
cemented lebih banyak digunakan karena pertumbuhan jaringan yang sudah sangat
lambat.
INDIKASI
1. Trauma akut/kronis
2. Infeksi pyogenik
3. Arthritis kronik
4. Infeksi TB tulang
5. Tumor
6. Stiffness joint
KONTRA INDIKASI
Adanya
bahaya sepsis yang tersembunyi, dimana jaringan tubuh menolak pemasangan implant.
MASALAH YANG TIMBUL
Masalah yang
sering ditimbulkan paska operasi pemasangan Austin moore prothese/total hip
replacement adalah :
1. timbulnya nyeri pasca operasi.
2. timbulnya oedema atau pembengkakan
pada daerah sekitar operasi
3. kerusakan jaringan tulang, otot,
pembuluh darah dan jaringan lunak sekitar fraktur
4. keterbatasan gerak, terutama sendi
lutut
5. penurunan kekuatan otot, yang
dikarenakan nyeri yang ditimbulkan sehingga penderita enggan menggerakkan
tungkai yang dioperasi
JENIS LATIHAN YANG BISA DILAKUKAN
1.
Hari
1 – 2
Yang bisa
dilakukan adalah latihan bernapas dalam, latihan batuk efektif, latihan pasif
ROM sendi panggul meliputi gerakan fleksi ekstensi, abduksi adduksi, pumping
ankle exercise dan dicoba duduk ( half lying 30ᵒ ) jika sudah tidak pusing/mual
2.
Hari
2 – 4
Meneruskan
latihan sebelumnya, lalu dimulai latihan aktif, hold rilex, contract rilex (
untuk mengurangi oedem ), penguatan otot lengan dan penambahan ROM sendi lutut
secara berkala. Latihan duduk dimungkinkan dilakukan jika sudah tidak dijumpai
keluhan pusing, dan nyeri yang berlebihan. Yang perlu diperhatikan dalam
pemberian latihan adalah kontra indikasi gerakan, yaitu fleksi hip yang
berlebihan ( lebih dari 90ᵒ ), adduksi dan internal rotasi.
Latihan miring kanan dan kiri dimungkinkan untuk dilakukan dengan meletakkan
bantal yang tebal di sela-sela paha
3.
Hari 4 – seterusnya
Meneruskan
latihan sebelumnya.Setelah latihan duduk ( tidak lebih dari 90ᵒ ) tidak dijumpai keluhan yang berlebihan bisa segera dimulai
latihan berdiri yang dilanjutkan latihan berjalan PWB ( Partial Weight Bearing
) dengan menggunakan walker, yang dimaksud partial disini adalah teknik toe
touch weight bearing, yakni telapak kaki menyentuh lantai tanpa member tekanan
kepada tubuh.Latihan berjalan ini
dilakukan sampai 6 minggu ( untuk cemented ) dan 8 – 12 minggu ( untuk
cementless ). Kemudian dilanjutkan latihan berjalan FWB ( Partial Weight
Bearing ) dengan tumpuan pada tungkai yang sakit bertahap mulai dari 10 %
sampai boleh menapak seluruhnya . stabilitas maksimal pada pemasangan implant
biasanya akan tercapai dalam waktu 6 bulan.
Pemakaian
walker sebagai alat bantu jalan akan berlangsung sampai 6 – 8 bulan, kemudian
akan digantikan dengan hand crutch pada sisi kontra lateral.
Salam Inspirasi
DISUSUN OLEH
WAHID NUR AZIS
( FISIOTERAPIS
RSUD RA KARTINI JEPARA )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar